selamat datang di blog saya (informasi dan tekhnologi)

Sabtu, 05 Mei 2012

makalah farmakologi


MAKALAH FARMAKOLOGI
ANTI JAMUR
X – FM 2






DI SUSUN OLEH :

1.      
2.      
3.      
4.      
5.     





SMK MANBA’UL ‘ULUM
Jl. Nyi Ageng Serang – Sindangmekar, Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon 45652
Telp (0231) 3308133 – 341860, Fax (0231) 338183



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah Farmakologi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
            Berikut ini, kami persembahkan sebuah makalah (karya tulis) tentang ANTI JAMUR. Kami  mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi kami sendiri.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Terima Kasih.
Dukupuntang, 18 Januari 2012

Kelompok 6



                                                DAFTAR ISI
1.      Daftar anggota
2.      Kata Pengantar
3.      Daftar isi
4.      Isi / pembahasan
Bab 1. Pendahuluan
1.1    Pengertian anti fungi
1.2    Sebab akibat infeksi jamur
Bab 2. Anti jamur untuk infeksi jamur sistematik
2.1  Ampoterisin B
2.2  Flusitosin
2.3  Ketokonazol & triazol
2.4  Kalium Iodia
                        Bab 3. Pengobatan infeksi jamur sistematik
                        Bab 4. Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan mukokutan (topical)
4.1    Griseofulvin
4.2    Imidazol & Triazol
4.3    Tolnaftat & tolsiklat
4.4    Nistatin
4.5    Anti jamur topical lainya
Bab 5. Pemilihan Perparat
Bab 6. Saran
Bab 7. Penutup
            7.1  Kesimpulan



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Anti Fungi
Adalah obat obatan yang digunakan untuk menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh jamur. Infeksi jamur ini dapat terjadi pada :
Ø  Kulit (Dermatofit)
Ø  Selaput lender mulut, bronchi, usus dan vagina oleh sejenis ragi (candida albicans)

·         Kurap (tinea)
Adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, Biasanya penyakit ini berjangkit di daerah tropis.
Gejalanya : keluhan pertama adalah gatal terutama kulit berkeringat, kelainan pada kulit berbentuk lingkaran dengan batas atau tepi yang tegas, bagian tepi ini menunjukan proses aktif, ditengah berwarna merah, tertutup sisik yang mengandung jamur.
Menurut tempatnya ada beberapa jenis jamur :
-          Tinea capitis (di kepala)
-          Tinea corporis (di tubuh)
-          Tinea cruris (di lipatan paha)
-          Tinea pedis (di kaki / sela jari)

Penyebab Kurap
Gejala Athlete’s Foot disebut juga kadas/kurap merupakan suatu infeksi jamur yang biasanya muncul pada cuaca panas / hangat. Biasanya disebabkan oleh Trichophyton atau Epidermophyton, yaitu jamur yang biasa tumbuh di daerah lembab dan hangat diantara jari-jari kaki.
Jamur bisa menyebabkan terbentuknya sisik-sisik yang sangat halus tanpa gejala lainnya atau sisik-sisik yang lebih kadar disertai ruam yang terasa gatal, kasar dan menimbulkan nyeri di sela-sela jari kaki dan di tepian kaki. Juga bisa terbentuk lepuhan yang berisi cairan.  Jamur bisa menyebabkan kaki menjadi retak-retak sehingga terjadi infeksi bakteri, terutama pada penderita usia lanjut dan penderita gannguan aliran darah ke kaki.
           

Cara penularan Kurap
kontak langsung dengan kulit dan rambut yang mengandung jamur baik dari manusia maupun binatang. Sedang yang kedua adalah tidak langsung, ini dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, air dan melalui barang-barang atau alat-alat pakaian dan lainnya yang mengandung jamur. Jamur ada di sekeliling kehidupan manusia oleh sebab itu kulit gampang terkena jamur semisal kurap.

·         Panu (Pitiriasis)
Disebut juga Tinae versicolor. Penyakit kulit ini banyak terdapat di Indonesia karena iklim tropis dan kurangnya prasarana air bersih, kadang-kadang penderita tidak menganggap ini sebagai penyakit.
            Gejalanya : bercak-bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus, rata (tidak timbul) dan gatal jika berkeringat. Kelainan terutama pada kulit lensa, muka dan bagian yang tertutup pakaian.
            Pencegahanya :
-          Mandi teratur minimal 2x Sehari,
-          menjaga daerah lipatan kulit agar tetap kering,
-          menggunakan pakaian yang bersih
-          dan selalu menggunakan alas kaki.
            Pengobatanya : selain obat anti jamur yang konvensional seperti asam salisilat, asam benzonate, sulfav dan asam undesilat, banyak juga obat anti jamur imidazol (klotrimazol, mikonazol, tolnaftat).
            Hal-hal yang harus diperhatikan jika terkena infeksi jamur :
-          Jangan menggaruk pada tempat yang terkena infeksi jamur kulit karena apabila kulit lecet terjadi infeksi oleh kuman dan peradangan kulit
-          Jagalah kebersihan badan
-          Obat jamur kulit tidak boleh digunakan untuk rangen (kaki/tangan pecah-pecah) karena akan menyebabkan iritasi

Penyebab dan Penularan Panu
            Secara kasat mata, penyakit kulit panu terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan badan. Misalnya, jarang mandi. Bisa juga terjadi akibat keringat berlebih yang mengering dan menimbulkan rasa lengket pada kulit. Pada keadaan kulit seperti itu, jamur akan “beroperasi” dengan sangat leluasa. Panu juga bisa terjadi akibat penularan dari penderita panu lain.
            Media penularan panu salah satunya melalui handuk. Misalnya, setelah mandi, Anda mengeringkan badan dengan handuk penderita panu. Masalah pemakaian handuk “bersama” memang telah menjadi hal lumrah di kalangan masyarakat. Padahal, tanpa disadari, bergantian handuk sama halnya dengan bertukar kuman atau jamur. Sama halnya dengan menggunakan sikat gigi bersama.
            Penularan pun bisa terjadi melalui pakaian. Contoh sederhana, Anda meminjam baju salah satu teman yang ternyata menderita penyakit panu. Meskipun pakaian tersebut terbilang bersih, jamur yang melekat di pakaian tersebut bisa saja pindah ke tubuh Anda sehingga ikut terinfeksi jamur. Pakaian yang sudah dicuci bersih dari kotoran belum tentu bersih pula dari jamur karena jamur sifatnya tak kasat mata.

1.2  Sebab Akibat
Salah-satu sebab meluasnya infeksi oleh fungi ialah meningkatnya pemakaian anti biotik spectrum luas atau penakaran kortikos teroid yang kurang tepat. Faktor hygiene juga sangat mempengaruhi penyebab infeksi jamur.
Infeksi jamur sering berkaitan dengan gangguan daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh turun maka pengobatan jamur sering mengalami kegagalan.

0 komentar:

Posting Komentar

tekhnologi dan informasi komputer © 2008 Template by:
deden uchiauchia